Oleh: mahasiswanegarawan | Februari 10, 2009

Menolak Poli(tikus) Busuk Untuk Menduduki DPR/D, DPD dan Pemerintahan

Kriteria Caleg/Politikus Busuk

Definisi Politikus Busuk

1. Koruptor
Koruptor adalah setiap orang yang secara sendiri atau bersama-sama karena jabatan dan kekuasaannya melakukan penyalahgunaan wewenang dan melanggar hukum. Sehingga menyebabkan adanya kerugian negara dan masyarakat, baik dari sisi anggaran negara maupun kebijakan yang menguntungkan pribadi ataupun kroni.

2. Penjahat HAM
Penjahat HAM adalah seorang pejabat publik yang secara sendiri atau bersama-sama yang melakukan tindakan pelanggaran hak asasi manusia, yaitu tindakan-tindakan—baik secara langsung maupun tidak langsung—yang membatasi, mengurangi maupun melanggar hak-hak dan kebebasan dasar manusia, yaitu hak untuk hidup, hak bebas dari penyiksaan dan penghukuman serta perlakuan lain yang tidak manusiawi, hak atas integritas fisik (bebas dari penangkapan/penahanan sewenang-wenang), hak atas rasa aman, kebebasan berpendapat, berkumpul dan berekspresi, hak untuk tidak dianggap bersalah sebelum ada putusan pengadilan, dan hak untuk mendapatkan peradilan yang fair.

3. Penjahat Lingkungan
Penjahat Lingkungan adalah seorang yang secara sendiri atau bersama-sama melakukan tindakan perampasan atau penghilangan hak atas lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat yang dilakukan secara langsung melalui pengaruh, kekutan modal, kekuatan politik dan kekuasaan (posisi-jabatan) didalam suatu badan usaha/pemerintahan atau TNI – Polri yang menimbulkan dan/atau mengakibatkan pengrusakan atau pemusnahan secara terus menerus lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat (ecocide).

4. Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Pelaku kekerasan terhadap perempuan adalah seseorang yang secara sendiri atau bersama-sama melakukan kekerasan fisik dan atau mental di dalam lingkup domestik (rumah tangga) maupun lingkup publik yang melingkupi kekerasan seksual, kekerasan ekonomi, terlibat dalam perdagangan perempuan dan anak, mengeluarkan serta membuat kebijakan publik yang menimbulkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

5. Pelaku Kejahatan Narkoba
Pelaku tindak pidana narkoba adalah seseorang yang secara sendiri atau bersama-sama melakukan pengedaran atau penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang yang bertentangan dengan ketentuan hukum, melindungi praktik tersebut serta memodali bisnis narkoba.

Oleh: mahasiswanegarawan | Januari 22, 2009

dari cikapundung melintasi asia-afrika menemui dasasila bandung

Empat tahun lalu saya ngekost tepat di bantaran / pinggir kali Cikapundung dekat kebon binatang bandung. Melihat kali cikapundung merupakan menu rutin sarapan pagi. Kali Cikapundung mungkin terkenal di zaman baheula, sungai indah yang membelah kota Bandung. Hulu sungainya berasal dari perbukitan di bandung utara, kita bisa menyusurinya lewat ke hutan Dago Pakar sampai ke Lembang. Paling tidak ada2 curug (air terjun) yg bisa kita temui, yaitu Curug Dago dan Curug Omas di Maribaya Lembang.

Kali Cikapundung merupakan sungai terpanjang sekaligus septik tank terpanjang di dunia, karena melewati Asia-Afrika (hehe). Menikmati sore di daerah Cikapundung yang melewati (jalan) Asia-Afrika merupakan hal yg menyenangkan. Kita bisa berburu kuliner, buku, novel, cerpen, komik, majalah, yang murah-murah. Dari situ bisa juga nyberang ke Alun-alun yang sekarang sudah ada Taman Air menggantung atau naik ke menara mesjid agung. Atau berburu fashion murah n gaul di plaza dan FO di sekitar alun2. Atau sejenak melihat peninggalan dunia sejarah Dasasila Bandung di Gedung Merdeka, tempat bersejarah diadakannya Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 silam. Tak jauh dari situ, di depan hotel Savoy Homan juga ada tugu yang berisi poin-poin dasasila Bandung. Dasasila Bandung merupakan sepuluh poin hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA) pada April 1955 di Gedung Merdeka. Sepuluh isi yang terkandung dalam Dasasila Bandung :

1. Menghormati hak-hak dasar manusia seperti yang tercantum pada Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas semua bangsa.
3. Menghormati dan menghargai perbedaan ras serta mengakui persamaan semua ras dan bangsa di dunia.
4. Tidak ikut campur dan intervensi persoalan negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri baik sendiri maupun kolektif sesuai dengan piagam pbb.
6. Tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif dalam bertindak untuk kepentingan suatu negara besar.
7. Tidak mengancam dan melakukan tindak kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8. Mengatasi dan menyelesaikan segala bentuk perselisihan internasional secara jalan damai dengan persetujuan PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10. Menghormati hukum dan juga kewajiban internasional.

Telah 53 tahun berlalu KAA, meninggalkan prasasti sejarah dasasila Bandung. Lihatlah betapa mulianya kalimat-kalimat yang tercantum dalam Dasasila Bandung. Namun, melihat berita terakhir di TV tentang peperangan. Invansi militer sebuah negara Israel yang membunuh ribuan warga termasuk ratusan anak-anak di kota Gaza, rasa-rasanya sangat bertentangan dengan Dasasila Bandung. Imperealisme barat yang dipimpin Amerika Serikat sepertinya tidak rela melepaskan Asia-Afrika yang subur makmur. Apakah perlu bangsa-bangsa Asia-Afrika berikrar kembali ke Bandung untuk membuat Konferensi Asia-Afrika Jilid II. Untuk menghapuskan segala bentuk imperealisme dari seluruh dunia. Bukan hanya menghapuskan imperealisme militer, tetapi juga imperealisme ekonomi-politik. Rasanya tak perlu membangkitkan Soekarno atau Nehru untuk mekakukan itu.

Oleh: mahasiswanegarawan | Desember 6, 2008

organic-robot

siklik-man

Oleh: mahasiswanegarawan | November 7, 2008

MENTARI DAN BALADA SEORANG KELANA

Ini lagu-lagu favoritku. Lagu mentari biasa kudengarkan tiap pagi menjelang berangkat kuliah. Lagu mentari merupakan lagu ‘keramat’ mahasiswa ITB. Bahkan semangat lagu mentari mampu mengalahkan lagu mars dan hymne ITB. Sampai-sampai temanku satu kostan di rumah kontrakan dulu sempat menanyakan : ‘Siapa sih mentari, kok ga bosen dengerin lagunya tiap pagi? Jawabku sih simpel aja :’mentari ya mentari, rasakan sendiri di urat darahmu’.

Yang kedua lagu ‘Balada Seorang Kelana’. Lagu ini pertama kudengar dari tetangga kostan yang seorang musisi (kios pulsanya kalo sore berubah jadi tempat kursus biola n gitar bwt anak2 SD). Suatu hari, tetanggaku ini menyanyikan lagu ‘Balada Seorang Kelana’ dengan memainkan gitar akustik. Asyik bener dah. Terus aq hunting file mp3-nya di internet. Hmm, lagu ini tambah enak kalo dinyanyikan sambil menyusuri hutan di perbukitan Bandung utara (duh, jadi kangen hiking ke Jayagiri, Dago Pakar, n hutan KBU lainnya).

Dan ternyata kedua lagu itu adalah karya kang Iwan Abdurrachman -seorang aktivis lingkungan -sesepuh Wanadri. Setelah itu aq cari-cari mp3 lagu-lagu karya kang Iwan. Ternyata lagunya asyik-asyik benget.

MENTARI

Mentari menyala di sini
Di sini di dalam hatiku
Gemuruh apinya di sini
Di sini di urat darahku

Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar duri sekitarku
Tak satu pun yang sanggup menghalangiku
Bernyala di dalam hatiku

Hari ini hari milikku
Juga esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di urat darahku


BALADA SEORANG KELANA

Keheningan alam di tengah rimba sunyi
Kuberjalan seorang diri sbagai seorang kelana
Kudambakan jiwaku padamu oh Tuhanku
Kuberdoa sepenuh hati smoga tercapai tujuanku

Kuberjuang penuh tekad demi nusa dan bangsa
Dingin, hening dan sepi di daun angin berbisik
Hai kelana tabahkan hatimu
Tuhan slalu besertamu

Oleh: mahasiswanegarawan | November 4, 2008

Antara ke Jepang, Perancis, Jerman, atau Tetap di Nusantara

Dua pekan terakhir, mungkin tema hidupku hunting beasiswa ke luar negeri. Senin pekan lalu, aq ikut presentasi beasiswa master dari Kanazawa University di ruang Basic Science B. Orang Jepangnya langsung presentasi di ITB, karena kebetulan ada acara ICMNS II. Dua hari setelah itu, hari rabu, aq ikut presentasi beasiswa dari Tokyo Institute of Technology di ruang 9311. Yang dari Tokyo ini lebih keren daripada yang dari Kanazawa. Ya jelas lah, peringkat universitas aja beda. Besoknya, hari Kamis, sebenarnya ada presentasi beasiswa dari National Taiwan University. Tapi, aq ga bs ikut soalnya bentrok ama jadwal ngajar bimbel SMA di NATC. Padahal, untuk presentasi dari NTU, qta bisa langsung kasih aplikasi pendaftaran beasiswa.

Nah, dua hari yang lalu, hari Minggu. Aq ma Iqbal (Fi 04, calon ahli fisika nuklir buronan CIA) jalan2 ke European Higher Education Fair (EHEF) di Balai Kartini, Jakarta. Lumayan keren, banyak stand universitas di Eropa. Aq sempat ngobtol dengan doktor Teknik Kimia dari University of Gronigen menggunakan TOEFL-ku yang pas-pasan (hihi). Katanya sih, jurusan kimia di Gronigen, the best in Netherland. Terus mampir ke stand universitas dari Jerman. Ternyata biaya SPP untuk master di Jerman hampir sama dengan biaya kuliah master di Indonesia. Di Jerman, rata2 SPP untuk kuliah master sekitar 500 Euro /semester (kalo 1 euro ~ 13.000, berarti ekivalen ~Rp.6.500.000). Berarti hampir sama donk dengan biaya kuliah master di ITB yang sekitar 5-6 jutaan / semester. Tapi kan, kualitas kuliah di Jerman jauh lebih hebring dibandingkan dengan di Indonesia. Terus disana, qta bs kerja part time atau riset qta di lab digaji sama profesornya (sekitar 9 euro/jam untuk kerja di lab).

Nah, besok hari Rabu. Ada acara Perancis Masuk Kampus. Acaranya pameran pendidikan tinggi dari Perancis, tempatnya di Campus Center barat. Pasti ada peluang-peluang tawaran beasiswa di situ.

Duh, jadi bingung banyak pilihan gini. Padahal, ba’da lebaran kemarin, aq dah ngerencanain mw jd Technopreneur bikin usaha budidaya dan penyulingan nilam di Kuningan. Aq dah survey n Bapak ku dah siapin lahan di sono. Skrg lagi cari2 modal n link bisnisnya.

Sebenernya aq dah geregetan ngelihat potensi natural resource Indonesia yang berlimpah ruaaaaaah. Dari kacamata orang kimia, Indonesia adalah surga senyawa-senyawa kimia alam yang akan mengubah peradaban dunia. Indonesia adalah surga perburuan gen-gen berbagai spesies untuk industri bioteknologi. Indonesia adalah surga mineral untuk material nanoteknologi.

4 tahun di Smakbow n 5 tahun di ITB rasanya dah mantep betul gemblengan untuk menjadi kimiawan yang akan mengubah peradaban dunia, yah minimal Nusantara dulu lah (Sorry, aq gak suka dgn Istilah Indonesia, kerena nama Indonesia pemberian orang jerman n Belanda).

Sebenarnya agak ngeri jg kalo kuliah tinggi ke luar negeri, apalagi ambil tema yang ‘Advance Science’. Takut gak kepake ilmunya pas balik ke Indonesia. Cerita temanku yang kerja di Lipi, peneliti di Lipi yang gelarnya ngeri-ngeri (Prof, Dr, M.Sc, D.Sc, Ph.D, DEA, Dr.Eng, dll silakan teruskan sendiri) gak bisa berbuat banyak mengembangkan aplikasi ilmunya. Malah katanya, ada seorang Doktor peneliti jenius yang di bidang Magnetic Material Science, akhirnya nyambi bisnis pasir besi (hihihi). Apalagi, tema penetian Tugas Akhirku kan imajiner banget, tentang simulasi Molecular Dynamics unfolding molekul protein. Mau ngapain coba? kecuali di Nusantara ada tempat kayak Hyderabad Genome Valley, aq bisa ngembangin Nanobioteknologi rekayasa gen dan protein (mahluk apakah itu nanobioteknologi?).

Pusing euy, apalagi lihat momentum 2009. Kayaknya aq mw jadi revolusioner aja deh. Membubarkan negara ini, terus bikin negara baru yang bernama Nusantara. Negeri impianku !

(5 November, dini hari yang sepi, dtemani kopi panas, menyelesaikan script analisis hasil MD program AMBER)

Older Posts »

Kategori